IKPM Ikatan Keluarga Pondok Modern

IKPM Ikatan Keluarga Pondok Modern Zagreen Nada Denatura 2003

PP-IKPM GALANG PERSATUAN ALUMNI
UNTUK MASA DEPAN UMMAT

Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) sebagai suatu wadah persaudaraan antaralumni Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), dalam maupun luar negeri, bertujuan mempererat kekeluargaan dan membina ukhuwwah Islamiyah; mempertinggi budi pekerti, dan kecerdasan para anggota, dalam rangka pengabdian kepada agama, bangsa, dan negara; serta bertanggung jawab atas kelangsungan Pondok Modern Gontor sesuai dengan Piagam Penyerahan Wakaf Pondok Modern Gontor pada tanggal 28 R. Awwal 1378/12 Oktober 1958.
Sejak lahirnya pada tanggal 17 Desember 1949 —ketika Kongres Muslimin Indonesia di Yogyakarta—, IKPM telah berperan aktif dalam peningkatan maupun pengembangan potensi alumni. Organisasi yang telah berusia 54 tahun ini, sekarang dipimpin oleh Drs. H. M. Akrim Mariyat, Dipl. A. Ed., H. Masyhudi Subari, M.A., dan Drs. H. Amal Fathullah Zarkasyi, MA. Beberapa kegiatan, guna merapatkan barisan dan menggalang ukhuwwah untuk masa depan ummat dan bangsa Indonesia ke depan pun telah diadakan.

Silaturrahim Nasional IKPM di Gontor

Rangkaian acara Silaturrahim Nasional (Silatnas) telah dimulai sejak Sabtu malam (26/7), yakni Temu Kangen alumni di Wisma Darussalam Gontor. Acara malam itu tak ubahnya Reuni Alumni, terutama alumni ’70-an dan ’80-an, serta sebagian kecil alumni ’60-an dan ’90-an; benar-benar menjadi ajang pelepas rindu bagi anggota IKPM dari berbagai belahan dunia. Pada acara Temu Kangen tersebut berhasil terkumpul sejumlah dana untuk disumbangkan ke sebuah Pondok Alumni.
Ahad pagi, 27 Juli 2003, Acara Silatnas digelar, yang dihadiri oleh lebih banyak lagi alumni, yakni seluruh IKPM Cabang se-Indonesia, beberapa IKPM Cabang luar negeri (Cairo, Jeddah, Riyadh, dan Malaysia). Silatnas diisi dengan dialog bersama empat tokoh nasional yang juga alumni Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu Prof. DR. Nurcholish Madjid, KH. Hasyim Muzadi, Prof. DR. Dien Syamsuddin, dan DR. Hidayat Nurwahid, M.A., yang membahas masa depan Indonesia terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2004. Acara pagi itu tak ubahnya Reuni “Sewindu”, istilah untuk kelompok santri sighar lama, sekitar tahun ’60-an sampai ’70-an.
Meskipun berasal dari latar belakang yang sangat beragam, para alumni benar-benar merasakan kebersamaan, ukhuwwah Islamiyah, di bawah naungan bendera Gontor. Perbedaan partai, asal daerah, organisasi keagamaan, dan bahkan negara, sama sekali tak nampak. Benar-benar nampak cita-cita Trimurti, “Gontor menjadi perekat ummat.” Kesamaan visi, missi, bahkan kebersamaan dalam romantisme nostalgialah yang justru lebih mengemuka, mempererat hubungan para alumni. Meski tak hapal benar, banyak alumni yang terharu ketika pada awal acara sama-sama kembali melantunkan Hymne Oh Pondokku, “lagu kebangsaan” Pondok Modern Darussalam Gontor.
Rentetan acara dilanjutkan pada malam harinya, dengan materi pertemuan Pengurus Pusat IKPM dengan seluruh pengurus cabang IKPM se-Indonesia. Yang dibicarakan, apa dan bagaimana bentuk kontribusi alumni Gontor dalam wadah IKPM bagi Pondok Modern Darussalam Gontor, selain membahas follow up dari acara Silaturrahim Nasional IKPM yang baru dilaksanakan, pagi harinya.
Sebenarnya, Silatnas IKPM itu sendiri merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan yang telah diadakan sebelumnya, yaitu silaturrahim bersama tokoh-tokoh alumni Gontor di Jakarta, Yogyakarta, Malang, Gresik, dan beberapa tempat lain, dengan tujuan yang sama. Yakni, menyamakan persepsi, visi, misi, serta meningkatkan peran alumni dalam pembangunan ummat dan bangsa, Hal ini dirasa perlu, setelah melihat perpecahan dalam tubuh ummat Islam di masa reformasi.
Selain itu, Silatnas dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa IKPM didirikan untuk kepentingan pondok bukan sebaliknya, dan menyadarkan bahwa setelah Pondok Modern Darussalam Gontor diwakafkan tahun 1958, para alumni wajib ikut bertanggung jawab atas hidup-matinya pondok.

IKPM Cirebon Hadirkan Cak Nur dalam Seminar Sehari

Mengikuti kesuksesan Silatnas di PM, IKPM Cabang Cirebon menyelenggarakan Seminar Sehari dengan tema “Membangun Kembali Indonesia,” yang menghadirkan cendekiawan muslim, Prof. DR. Nurcholish Madjid. Acara tersebut berlangsung pada Ahad (19/8) di Hotel Patra Jasa Cirebon. Turut hadir dan memberi sambutan, Pimpinan PM, KH. Hasan Abdullah Sahal dan Ketua IKPM Cabang Cirebon, Didi Jubaedi. Selain ratusan undangan dari alumni Gontor dan masyarakat umum, turut hadir Ketua Umum Pimpinan Pusat IKPM, Drs. Akrim Mariyat, Dipl. A. Ed, H. Syamsul Hadi Untung, M.A., serta beberapa Staf PP-IKPM Gontor.
Cak Nur, sapaan akrab Nurcholish Madjid, kembali menegaskan pentingnya komitmen hidup berbangsa dan bernegara. Dia juga memberi gelar bangsa Indonesia saat ini sebagai “The Impossible Country,” karena kekayaan sumber daya alam Indonesia yang sangat melimpah, tapi kondisi rakyatnya sangat memprihatinkan. Dalam penegakan hukum, Cak Nur menjuluki Indonesia saat ini sebagai “negara yang paling tidak serius di muka bumi.” Sebagai contoh, Cak Nur membandingkan sistem hukum di Malaysia dengan di Indonesia. Di negeri jiran tersebut, pemilik ganja sebanyak 3 gram saja sudah dapat dihukum mati, sementara di Indonesia 30 kg ganja bahkan lebih, masih dapat hidup lebih nyaman. Untuk itu, dalam konsep membangun kembali Indonesia, Cak Nur mengemukakan pentingnya perbaikan dimulai dengan menegakkan segi-segi akhlak dalam penanganan pemerintahan, atau dalam bahasa Inggris disebut good government. Acara pun diakhiri dengan tanya jawab, tentang berbagai isu nasional yang sedang menghangat.

Silaturrahim dengan IKPM Cabang Jeddah dan Cabang Kairo

Pada tanggal 23 Juni, rombongan Pimpinan Pondok, yang terdiri dari KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., KH. Drs. Imam Badri, K.H. Drs. Kafrawi Ridwan, M.A., Drs. H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A., serta Drs. H.M. Akrim Mariyat, Dipl Ad. Ed., masing-masing berserta Ibu, berangkat menuju Baitullah, untuk menunaikan ibadah umrah. Di Jeddah, Rombongan diterima dan dijamu oleh Konsul Jendral Republik Indonesia, yang juga alumnus Gontor, Bapak Tajuddin Noor, beserta para stafnya, yang juga alumni Gontor. Usai menunaikan ibadah umrah, rombongan mengunjungi Cairo Mesir. Setiba di Bumi Kinanah, Cairo, Mesir, rombongan disambut oleh pengurus IKPM Cabang Cairo.
Memanfaatkan kehadiran rombongan tersebut, pada tanggal 1 Juli 2003, bertempat di Auditorium Sholah Kamil Universitas Al-Azhar, IKPM Cabang Cairo mengadakan Silaturrahim dan Dialog Umum dengan tema “Pendidikan Nasional Pasca Pengesahan UU Sisdiknas.” Acara digelar atas kerjasama antara IKPM dengan Ikatan Keluarga Besar Al-Amin Prenduan (IKBAL), Ikatan Keluarga Raudhatul Hasanah (IKRH) Medan, Ikatan Keluarga Pesantren Darunnajah (IKPDN) Jakarta, dan Himpunan Keluarga Pesantren Wali Songo (HKPW) Ngabar. Tampil sebagai pembicara, K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. (Pimpinan Pondok Modern Gontor dan Ketua Majelis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama MP3A, Depag RI), K.H. Drs. Kafrawi Ridlwan, M.A. (Rektor ISID dan mantan Sekjen Depag RI 1980-1982) serta Prof. Dr. Bachtiar Aly, M.A. (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Mesir). Turut hadir dalam acara yang terbuka untuk umum itu, segenap jajaran atase KBRI, para mahasoiswa alumni PMDG, maupun non alumni, yang tengah melanjutkan studi di Cairo, Mesir.
Auditorium Sholah Kamil yang berkapasitas sekitar 500 orang, tak lagi mampu menampung hadirin yang datang. Karena itu, banyak hadirin yang harus rela berdiri ataupun duduk lesehan karena tidak mendapatkan jatah tempat. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi sedikitpun semangat para peserta dialog ini.

Silaturrahmi Tokoh Alumni Gontor di Gresik Jawa Timur

RUU Sisdiknas yang telah disyahkan menjadi UU, mendapat perhatian dan dukungan dari tokoh-tokoh alumni Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) di Jawa Timur. Hal ini terungkap dalam silaturrahim alumni PMDG yang diselenggarakan satu hari sebelum digelarnya Tabligh Akbar dan Dzikir di Gelora Delta Sidoarjo (Jum’at, 8/07). Acara tersebut diadakan oleh Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Gresik di kediaman Bisri Ilyas di Gresik. Dari 50 alumni Gontor yang hadir, Ketua Umum dan Ketua I PP-IKPM, H. Drs. Akrim Mariyat, Dipl. A. Ed, dan H. Masyhudi Subari, M.A. ikut dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan itu sendiri intinya membicarakan berbagai permasalahan ummat yang berkembang dewasa ini, sekaligus membincangkan kiprah alumni Gontor yang kini telah banyak tersebar di berbagai lini. Selain Sisdiknas, isu yang dibahas adalah sikap waspada terhadap bahaya komunisme dan paham “Islam Kiri”. IKPM dalam hal-hal seperti itu diharapkan ikut peduli, dengan memanfaatkan kekuatan alumni yang ada.

Peresmian dan Pelantikan Pengurus IKPM Cabang

Rombongan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern (PP-IKPM) Gontor; Drs. H. Akrim Mariyat Dipl. A. Ed dan H. Masyhudi Subari MA mengadakan rangkaian kunjungan ke beberapa IKPM Cabang di Sumatera. Rombongan bertolak dari Gontor pada hari Sabtu (30/8) menuju Pekan Baru. Setelah mengikuti ceramah KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA di depan para karyawan PT Caltex di Masjid Ushuluddin dan acara peresmian gedung Hamzah di Pondok Pesantren al-Jauhar serta peresmian Baitul Mal Al-Jauhar Duri, Bengkalis, Ahad (31/8), di tempat yang sama Drs. H. Akrim Mariyat dan rombongan Pimpinan Pondok meresmikan berdirinya IKPM Cabang Bengkalis. Dalam acara tersebut, KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA berkenan menyampaikan pesan dan nasehat.
Esok harinya (1/9) rombongan PP-IKPM dan Pimpinan Pondok Modern Gontor melantik Pengurus Baru IKPM Cabang Pekan Baru untuk masa bhakti:2003-2006 di Hotel Pangeran. Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Propinsi Riau, Utusan Pemerintah Provinsi Riau, Alumni Pondok Modern Gontor dari daerah Riau dan santri Pondok Pesantren Al-Kautsar. Acara ini juga dimeriahkan dengan diadakannya seminar nasional dengan tema "Peran Serta Santri dalam Pembangunan Bangsa Menghadapi Persaingan Global, dan Menyongsong Visi dan Misi Riau 2030.
Selasa (2/9), rombongan PP-IKPM dan Munif At-Tamimi. Staf bagian Pengasuhan Santri Pondok Modern Gontor Melanjutkan perjalanan ke Jambi. Setelah melantik Pengurus Baru IKPM Cabang Jambi masa bhakti:2003-2006 mereka mengunjungi sejumlah Pondok Pesantren Alumni di Propinsi Jambi. Dari Jambi, rombongan bertolak ke Palembang, Kamis (4/9) untuk menghadiri acara peremajaan Pengurus IKPM Cabang Palembang masa bhakti: 2003-2006. Pelantikan tersebut dilaksanakan pada hari jumat (5/9) di IAIN Raden Fatah. Seusai acara, rombongan juga meyempatkan diri untuk bersilaturrahim dengan Rektor IAIN Raden Fatah, Palembang serta Kapoltabes Palembang Bapak Syahrul Mama yang juga Alumni Pondok Modern Gontor.
Disela-sela rentetan acara tersebut rombongan PP-IKPM bekunjung ke bebrapa Pondok Pesantren Alumni yang ada di Propinsi Palembang. Selanjutnya, Sabtu (6/9) rombongan melanjutkan perjalanan ke Bangka. dan keesokan harinya, Ahad (7/9) menghadiri pelantikan Pengurus Baru IKPM Cabang Bangka-Belitung masa bhakti: 2003-2006. Selain dihadiri oleh sejumlah alumni Pondok Modern Gontor yan berdomisili di Bangka. Acara yang berlangsung di Wisma Permai Indah Bangka itu, juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Bangka, Wakil Walikota Bangka, Ketua DPRD Bangka, dan Tim Penyusun Undang-undang Pendidikan Propinsi Bangka-Belitung. Dalam sambutannya, Drs. H. Akrim Mariyat Dipl. A. Ed. menekankan pentingnya kerjasama antaralumni dan antara alumni dengan pemerintah dalam upaya membangun daerah.

1 Response to "IKPM Ikatan Keluarga Pondok Modern"

  1. Daihatsu Madiun : 0821 4030 4000
    daihatsumadiun.net

    Daihatsu SIGRA 1000cc dan 1200cc. 3baris-7penumpang dewasa, AC Double,Airbag,Immobilizer,Velg Racing

    Mesin teknologi baru, 1200cc Dual vvt-i 4 silinder
    Velg racing 14inch
    AC double
    Power Window
    Power Steering
    Wiper belakang
    Sensor parkir
    2 DIN Audio + speaker(4)
    Immobilizer
    Central lock + Alarm
    Eco Indicator
    Talang air
    Spoiler belakang
    Dual Airbag
    Grill Chrome
    Spion elektrik + lampu sein
    Foglamp
    Stabiliser belakang
    Headrest bangku baris kedua
    Sensor parkir depan

    BalasHapus