Rehabilitasi, Pembangunan, dan Pemeliharaan Pergedungan,
Pergedungan adalah salah satu unsur Panca Jangka Pondok Modern Darussalam Gontor (Pendidikan dan Pengajaran, Sumber Pembiayaan, Pergedungan, Kaderisasi, dan Kesejahteraan Keluarga). Karena itu, dalam rangka pengembangan pondok, hal itu harus selalu dipikirkan.
Memasuki usia ke-77, pondok telah mendirikan beberapa pondok cabang, dalam rangka menjawab kepercayaan ummat. Sampai tahun ini, 8 pondok cabang —5 pondok putra dan 3 pondok putri— telah didirikan. Konsekuensi dari bertambahnya santri adalah bertambahnya sarana pergedungan untuk tempat tinggal dan belajar santri. Seluruh proyek pembangunan dan pelaksanaan pemeliharaannya ditugaskan kepada Pelaksana Pembangunan dan Pemeliharaan Pergedungan/Peralatan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, yang diketuai oleh H. Noor Syahid, S.Ag.
Saat ini, tengah dilaksanakan beberapa proyek besar; di antaranya pembangunan gedung percetakan, pabrik roti, dan gedung Ningxia, di samping rehabilitasi sarana yang sudah ada. Untuk kepentingan itu, tahun ini, Pondok Modern Darussalam Gontor 1, 2 dan di kampus baru ISID Siman telah menghabiskan dana sebesar Rp. 4.382.370.410,00. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini, sebagian besar kegiatan pembangunan terpusat di Gontor. Salah satunya adalah rehab Masjid yang telah selesai dan dapat lebih banyak lagi menampung jama’ah. Berikut ini beberapa pembangunan dan rehabilitasi yang telah dan tengah dilakukan oleh Bagian Pelaksana Pembangunan:
Pondok Modern Gontor 1
1. Rehab Masjid Jami’
Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor yang diresmikan tahun 1978 sudah tidak mampu lagi menampung seluruh santri yang sekarang telah berjumlah 4265 santri. Sehingga, sebagian jama’ah shalat di luar Masjid. Untuk rehab masjid ini, dilakukan pembongkaran masjid bagian bawah yang selama ini difungsikan untuk asrama santri, dengan membongkar dinding penyekat. Kemudian, lantai yang semula berbahan tegel biasa diganti dengan marmer putih asli Lampung. Sebagai ornamen, plafon masjid diberi list gypsum dan DO, sedangkan dinding samping masjid dilengkapi dengan kaca ventilasi variasi. Cat ruangan masjid pun diganti dengan warna putih. Untuk semua itu, telah dihabiskan dana sebesar Rp. 799.441.790,00
Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor yang diresmikan tahun 1978 sudah tidak mampu lagi menampung seluruh santri yang sekarang telah berjumlah 4265 santri. Sehingga, sebagian jama’ah shalat di luar Masjid. Untuk rehab masjid ini, dilakukan pembongkaran masjid bagian bawah yang selama ini difungsikan untuk asrama santri, dengan membongkar dinding penyekat. Kemudian, lantai yang semula berbahan tegel biasa diganti dengan marmer putih asli Lampung. Sebagai ornamen, plafon masjid diberi list gypsum dan DO, sedangkan dinding samping masjid dilengkapi dengan kaca ventilasi variasi. Cat ruangan masjid pun diganti dengan warna putih. Untuk semua itu, telah dihabiskan dana sebesar Rp. 799.441.790,00
2. Pembangunan Gedung Wisma Hadi menjadi 3 Lantai
Untuk menampung santri yang sebelumnya berasrama di Masjid Jami’ bagian bawah, maka dilakukan pembongkaran dan pembangunan ulang gedung Wisma Hadi, yang terletak di sebelah Barat BPPM, menjadi 4 tingkat (3 lantai) untuk asrama santri, beberapa bagian OPPM, dan 1 kamar bapak guru
Untuk menampung santri yang sebelumnya berasrama di Masjid Jami’ bagian bawah, maka dilakukan pembongkaran dan pembangunan ulang gedung Wisma Hadi, yang terletak di sebelah Barat BPPM, menjadi 4 tingkat (3 lantai) untuk asrama santri, beberapa bagian OPPM, dan 1 kamar bapak guru
3. Pembangunan Gedung Ningxia
Mengingat perlunya sebuah perpustakaan sebagai tempat yang nyaman dan tenang untuk membaca, maka dibangunlah gedung Ningxia, berlantai tiga, di belakang perumahan guru, Baitul Anshor. Pembangunannya dilaksanakan sejak tanggal 12 Maret s.d. 2 September 2003, dan menelan biaya Rp 779.033.550,00. Biaya tersebut termasuk biaya pembuatan pagar tembok senilai Rp. 10.548.000,00. Rencananya, gedung tersebut juga difungsikan untuk laboratorium fisika dan biologi, laboratorium komputer, dan kamar guru.
Mengingat perlunya sebuah perpustakaan sebagai tempat yang nyaman dan tenang untuk membaca, maka dibangunlah gedung Ningxia, berlantai tiga, di belakang perumahan guru, Baitul Anshor. Pembangunannya dilaksanakan sejak tanggal 12 Maret s.d. 2 September 2003, dan menelan biaya Rp 779.033.550,00. Biaya tersebut termasuk biaya pembuatan pagar tembok senilai Rp. 10.548.000,00. Rencananya, gedung tersebut juga difungsikan untuk laboratorium fisika dan biologi, laboratorium komputer, dan kamar guru.
4. Pembangunan Gedung lantai II di Samping Masjid Pusaka
Bangunan ini, awalnya berupa Kamar Mandi dan WC guru dan tamu, terletak tepat di utara Masjid Pusaka. Untuk menambah manfaat, maka dibangunlah dua tingkat lagi diatasnya. Rencananya, bangunan ini difungsikan untuk pertemuan beberapa kepanitiaan, gudang Sekretariat, dan lantai paling atas untuk jemuran. Pembangunan dilaksanakan sejak tanggal 5 Maret s.d. 12 Agustus 2003, menelan dana Rp. 162.130.485,00.
Bangunan ini, awalnya berupa Kamar Mandi dan WC guru dan tamu, terletak tepat di utara Masjid Pusaka. Untuk menambah manfaat, maka dibangunlah dua tingkat lagi diatasnya. Rencananya, bangunan ini difungsikan untuk pertemuan beberapa kepanitiaan, gudang Sekretariat, dan lantai paling atas untuk jemuran. Pembangunan dilaksanakan sejak tanggal 5 Maret s.d. 12 Agustus 2003, menelan dana Rp. 162.130.485,00.
5. Perbaikan Menyeluruh Wisma Darussalam
Dalam menghadapi acara Musyawarah Besar IKPM bulan Oktober 2003, perlu dilakukan beberapa persiapan, di antaranya perbaikan Wisma Darussalam secara menyeluruh, sebagai tempat acara. Perbaikan meliputi: plitur pintu, pasang DO (Decoration Ornament), cat seluruh ruangan dan perbaikan instalasi listrik, yang seluruhnya menghabiskan biaya Rp. 49.227.525,00.
Dalam menghadapi acara Musyawarah Besar IKPM bulan Oktober 2003, perlu dilakukan beberapa persiapan, di antaranya perbaikan Wisma Darussalam secara menyeluruh, sebagai tempat acara. Perbaikan meliputi: plitur pintu, pasang DO (Decoration Ornament), cat seluruh ruangan dan perbaikan instalasi listrik, yang seluruhnya menghabiskan biaya Rp. 49.227.525,00.
6. Sumur Bor Submersible Pump di Belakang Midho‘ah
Air adalah salah satu kebutuhan pokok bagi santri. Agar aktivitas santri tidak terganggu khususnya dalam aktivitas ibadah, juga sebagai pasokan air untuk perumahan dosen Buyut Makkah dan Buyut Madinah, dibangunlah Sumur Bor di belakang Midho‘ah Masjid, yang menelan dana Rp. 53.199.400,00.
Air adalah salah satu kebutuhan pokok bagi santri. Agar aktivitas santri tidak terganggu khususnya dalam aktivitas ibadah, juga sebagai pasokan air untuk perumahan dosen Buyut Makkah dan Buyut Madinah, dibangunlah Sumur Bor di belakang Midho‘ah Masjid, yang menelan dana Rp. 53.199.400,00.
7. Sumur Bor Submersible Pump Timur Kopda
Karena kebutuhan kegiatan masak memasak sangat besar pada pasokan air yang melimpah, maka juga dibangun sumur bor di samping Koperasi Dapur (Kopda) untuk mengisi tandon air. Pekerjaan dilaksanakan dari tanggal 14 s.d. 17 Mei 2003, menghabiskan biaya Rp. 73.849.300,00
Karena kebutuhan kegiatan masak memasak sangat besar pada pasokan air yang melimpah, maka juga dibangun sumur bor di samping Koperasi Dapur (Kopda) untuk mengisi tandon air. Pekerjaan dilaksanakan dari tanggal 14 s.d. 17 Mei 2003, menghabiskan biaya Rp. 73.849.300,00
8. Gedung Percetakan Darussalam
Bangunan lama yang berlokasi di Gedung Abadi dan PSA sudah tidak mampu untuk melakukan kegiatan percetakan yang tiap tahun semakin bertambah. Maka dibutuhkan gedung yang lebih besar dan representatif untuk kantor percetakan dan gudang. Bangunan berkonstruksi baja itu bertempat di sebelah barat Gedung Olah Raga. Sejak dibangun tanggal 4 Juni 2003 dan telah menelan dana sebesar Rp. 316.120.400,00, sampai saat ini masih dalam tahap penyelesaian.
Bangunan lama yang berlokasi di Gedung Abadi dan PSA sudah tidak mampu untuk melakukan kegiatan percetakan yang tiap tahun semakin bertambah. Maka dibutuhkan gedung yang lebih besar dan representatif untuk kantor percetakan dan gudang. Bangunan berkonstruksi baja itu bertempat di sebelah barat Gedung Olah Raga. Sejak dibangun tanggal 4 Juni 2003 dan telah menelan dana sebesar Rp. 316.120.400,00, sampai saat ini masih dalam tahap penyelesaian.
9. Gedung Baitul Millah
Gedung yang terletak di pintu masuk pondok dari sebelah timur ini rencananya akan dibuat untuk unit usaha photokopi dan toko alat-alat sekolah. Gedung berlantai dua ini dibangun sejak 4 Juni 2003, telah menghabiskan biaya Rp. 123.728.900,00, dan masih dalam tahap penyelesaian.
Gedung yang terletak di pintu masuk pondok dari sebelah timur ini rencananya akan dibuat untuk unit usaha photokopi dan toko alat-alat sekolah. Gedung berlantai dua ini dibangun sejak 4 Juni 2003, telah menghabiskan biaya Rp. 123.728.900,00, dan masih dalam tahap penyelesaian.
10. Pabrik Roti
Dalam rangka kemandirian ekonomi, Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) La Tansa mendirikan pabrik roti. Lokasinya di sebelah timur Wisma Darussalam, menelan dana Rp. 92.556.400,00, dimulai 2 Juli 2003 s.d. bulan September 2003.
Dalam rangka kemandirian ekonomi, Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) La Tansa mendirikan pabrik roti. Lokasinya di sebelah timur Wisma Darussalam, menelan dana Rp. 92.556.400,00, dimulai 2 Juli 2003 s.d. bulan September 2003.
11. Keramikisasi Seluruh Kamar Mandi dan WC
Untuk memudahkan santri membersihkan dan memelihara kamar mandi dan WC, maka diadakan gerakan keramikisasi kamar mandi santri dan bapak guru. Proyek ini menelan dana Rp. 496.717.075,00
Untuk memudahkan santri membersihkan dan memelihara kamar mandi dan WC, maka diadakan gerakan keramikisasi kamar mandi santri dan bapak guru. Proyek ini menelan dana Rp. 496.717.075,00
12. Lain-lain
Selain beberapa proyek pembangunan di atas, bagian pembangunan juga melaksanakan pembangunan pagar keliling belakang toko besi KUK, pagar samping barat Wisma Darussalam sebagai calon rumah tamu VIP pondok, rehab gedung Pendopo Trimurti, kaca depan toko La Tansa Timur, dan fiber glass jemuran Wisma Hadi, dengan total biaya Rp. 93.941.750,00.
Selain beberapa proyek pembangunan di atas, bagian pembangunan juga melaksanakan pembangunan pagar keliling belakang toko besi KUK, pagar samping barat Wisma Darussalam sebagai calon rumah tamu VIP pondok, rehab gedung Pendopo Trimurti, kaca depan toko La Tansa Timur, dan fiber glass jemuran Wisma Hadi, dengan total biaya Rp. 93.941.750,00.
Pondok Modern Gontor 2
Kegiatan pembangunan di Pondok Modern Gontor 2 masih dalam alokasi dana dari Gontor 1, meliputi pembangunan:
1. Pembangunan Kamar Mandi dan WC
Kamar mandi dan WC sebanyak 20 ruang dibangun di belakang kantor Pembangunan Gontor 2 dengan lantai dinding dan ruangan keramik. Pembangunan dimulai tanggal 19 Pebruari s.d. 6 Mei 2003, menelan dana sebesar Rp. 85.618.000,00.
Kamar mandi dan WC sebanyak 20 ruang dibangun di belakang kantor Pembangunan Gontor 2 dengan lantai dinding dan ruangan keramik. Pembangunan dimulai tanggal 19 Pebruari s.d. 6 Mei 2003, menelan dana sebesar Rp. 85.618.000,00.
2. Keramikisasi Kamar Mandi dan WC
Sebagaimana di Gontor 1, di Gontor 2 juga diadakan gerakan keramikisasi seluruh kamar mandi dan WC, dengan total biaya Rp. 294.806.650,00.
Sebagaimana di Gontor 1, di Gontor 2 juga diadakan gerakan keramikisasi seluruh kamar mandi dan WC, dengan total biaya Rp. 294.806.650,00.
Kampus Baru ISID Siman
Di kampus baru ISID Siman, proyek pembangunan yang telah dikerjakan yaitu pembangunan dapur Mahasiswa ISID. Dibangun dari tanggal 12 Maret s.d. 6 Mei 2003 menelan dana Rp. 28.318.600,00.
Maintenance
Sedangkan tambal sulam (maintenance) di Gontor 1, Gontor 2, dan Kampus Baru ISID Siman menghabiskan biaya Rp. 342.528.445,00.
0 Response to "Pembangunan"
Posting Komentar